Pages

Minggu, 18 September 2011

Sejarah Penemuan Komputer Pertama di Dunia

Kebanyakan orang mengenal sejarah komputer yang pertama kali dibuat adalah ENIAC. Komputer ENIAC, yang merupakan komputer elektronik yang mempunyai bobot seberat 30 ton, panjang 30 m dan tinggi 2.4 m dan membutuhkan daya listrik 174 kilowatts. Padahal komputer digital pertama sebenarnya adalah ABC (Atanasoff-Berry Computer). Namun ketenarannya menjadi pudar setelah 'diserobot' ENIAC.


Di era teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sekarang ini, komputer termasuk salah satu piranti wajib yang tidak dapat diabaikan. Kini piranti yang pada dasarnya hanya untuk membantu proses berhitung (to compute) ini telah sangat ampuh dan multiguna. Merampungkan pekerjaan kantor, menikmati musik dan film, hingga memainkan game dapat dilakukan menggunakan alat ini. Begitu pula menjelajah internet dan bertukar data antar pengguna yang terpisah jarak ribuan kilometer.

Vincent Atanasoff Sang Penemu Komputer Pertama

Vincent Atanasoff lahir pada 4 Oktober 1903 di Hamilton, New York, namun dibesarkan di Brewster, Florida. Sejak kecil Atanasoff telah menunjukkan ketertarikannya pada matematika. Anak seorang insinyur listrik ini pun tak mengalami banyak hambatan saat mereguk ilmu di bangku sekolah. Bahkan pendidikan menengahnya (setara SMA) diselesaikannya dalam waktu dua tahun saja.

Selepas itu Atanasoff melenggang ke University of Florida untuk menekuni bidang kelistrikan. Mungkin kekaguman pada sang ayah melandasi pilihannya ini. Di usia 22, dia lulus dengan menggondol gelar Bachelor of Science. Tak main-main, nilainya pun sempurna, A untuk semua bidang studi.

Selanjutnya Atanasoff melanjutkan studi tingkat master di Iowa State College. Di sini Atanasoff menekuni bidang matematika. Tak perlu waktu panjang, Atanasoff merampungkan studinya hanya dalam waktu satu tahun. Gelar master pun ia sabet di usianya yang ke-23 pada 1926.

Seakan tak puas, Atanasoff melanjutkan lagi studinya untuk mencapai tingkat doktor. Kali ini fisika menjadi pilihannya. Selama empat tahun Atanasoff berjuang meneliti seluk beluk helium. Akhirnya pada 1930, dengan mengusung tesis berjudul The Dielectric Constant of Helium studi formalnya pun rampung. Gelar Ph.D. bidang fisika teori ia peroleh di usia 27 dari University of Wisconsin.

Pengganti Kalkulator

Saat menempuh studi doktornya, Atanasoff sering kali merasa buntu ketika harus menghitung menggunakan kalkulator mekanik. Meski termasuk mesin hitung tercanggih di era itu, Atanasoff merasa bahwa harus ada solusi lain untuk menggantikan kalkulator tersebut.

Pada 1936, Atanasoff berhasil membuat kalkulator analog. Alat ini dibuatnya setelah mempelajari cara kerja kalkulator mekanik Monroe dan mengkanibalnya serta menggabungkannya dengan tabung IBM. Alat hitung analog ini dapat bekerja baik. Meski demikian, hal itu tak memuaskannya.

Keterbatasan sistem mekanik dan analog membuat Atanasoff berpikir untuk menggunakan pendekatan digital. Namun, ide ini ternyata tak mudah dilaksanakan. Setelah hampir satu tahun mencoba mengimplementasikan gagasannya, Atanasoff merasa menemukan jalan buntu. Puncaknya terjadi saat musim dingin pada 1937.

Setelah penat berkutat di laboratorium, Atanasoff bermaksud mendinginkan otaknya agar tak 'meledak' hanya gara-gara buntu pikiran. Ia pun segera mengambil mobilnya dan menyusuri jalan sambil menyegarkan diri. Namun tak dinyana, saat berkendara itu ternyata otaknya terus bekerja dan tak bisa berhenti memikirkan masalah yang sedang dikerjakannya. Hingga tak terasa telah lebih dari 300 km panjang jalan yang ditelusurinya.

Akhirnya Atanasoff memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai. Di saat sedang rileks itulah Atanasoff menerima 'pencerahan'. Berbagai ide segar datang silih berganti menari-nari di otaknya. Salah satunya adalah matematika binari dan logika Boolean. Solusi itu dianggapnya pas untuk komputer digital yang sedang dirancangnya.

'Oleh-oleh' berharga buah dari perjalanan ke Rock Island itu pun segera dimatangkannya. Pada September 1939, Atanasoff mendapat suntikan dana sebesar 650 dolar AS. Selain itu, ia pun mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari Clifford Berry, salah satu mahasiswanya yang sama-sama gandrung akan solusi digital.

Komputer ABC


Atanasoff dan Berry segera mewujudkan komputer impian mereka pada November 1939. Prototipe yang mereka buat ternyata dapat bekerja. Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya itu dengan ABC. Kependekan dari Atanasoff-Berry Computer.

Lebih dari sekadar dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari mesin hitung lain yang ada saat itu. Ini dibuktikannya dengan mampu menyelesaikan 29 persamaan linear secara bersamaan. Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan penyelesaiannya dari ABC dibanding mesin hitung lain.

Namun, bila dibandingkan komputer modern saat ini, ABC sangatlah “primitif”. Ia tak dilengkapi dengan CPU (central processing unit). ABC hanya menggunakan tabung hampa (vacuum tube) untuk mempercepat proses kalkulasi. Salah satu hal dari ABC yang tetap diterapkan pada komputer modern adalah pemisahan memori dari bagian komputasi. Ini seperti halnya memori DRAM sekarang.


Pada Desember 1940, dalam sebuah pertemuan ilmiah di Philadelphia, Atanasoff berkenalan dengan John Mauchly. Mauchly termasuk salah seorang pembicara yang tampil untuk mendemonstrasikan kalkulator analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.

Selesai pertemuan, Atanasoff bersama Berry mampir di Washington untuk mengunjungi kantor paten. Mereka mencoba meyakinkan kantor paten bahwa konsep yang diterapkan pada ABC benar-benar yang pertama. Ternyata benar! Meski demikian, keduanya tak segera mematenkan ABC.

'Diserobot' ENIAC

Meski ABC telah terbukti menjadi solusi alternatif untuk menggantikan kalkulator, namun Atanasoff tak pernah sempat menyempurnakannya. Panggilan negara yang membutuhkan tenaganya saat Perang Dunia mengharuskannya meninggalkan Iowa. Mesin ABC yang berbobot ratusan kilogram tak mungkin digotong ke tempat kerjanya yang baru di Washington. Pengurusan paten ABC pun dipercayakannya kepada pegawai administrasi di kampus Iowa. Namun, tampaknya hal ini tak pernah dilaksanakan oleh sang pegawai.

Di sisi lain, Mauchly semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan itu dimulai pada 1941 dan Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC. Ia pun mendapat banyak ide dari Atanasoff. Sebagai sesama peneliti, Atanasoff tentu senang mendiskusikan berbagai hal kepada Mauchly. Ia pun tak pernah ragu mengungkap berbagai konsep brilian yang dimilikinya. Namun, selama kunjungannya itu Mauchly tak pernah menyebutkan kalau ia sedang mengerjakan suatu projek komputer untuk dirinya sendiri.

Belakangan Mauchly berhasil membuat ENIAC. Sebuah komputer raksasa untuk Angkatan Darat AS. Atas karyanya ini, Mauchly tak pernah menyebut Atanasoff sebagai sumber inspirasinya. Begitu pun kenyataan bahwa Mauchly menyerap banyak ilmu dari Atanasoff. Pada akhirnya masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai komputer digital pertama, bukannya ABC.

Pertempuran di Pengadilan

Namun, rupanya kebenaran tak pernah bisa disembunyikan. Kepeloporan Atanasoff pada solusi digital terungkap saat terjadi sengketa hak paten ENIAC antara Honeywell Inc. dan Sperry Rand yang membeli hak paten atas ENIAC dari Mauchly pada 1951. Pertempuran keduanya di pengadilan baru tuntas pada 19 Oktober 1973 saat hakim menyatakan bahwa paten atas ENIAC adalah tidak benar dan Mauchly (bersama J. Presper Eckert) bukanlah pioner komputer digital elektronik. Selain itu, hakim juga menyatakan bahwa Mauchly bukanlah pemilik ide yang asli, tetapi mendapatkannya dari Dr John Vincent Atanasoff.

Meski keputusan itu secara tidak langsung ikut memberi kemenangan pada Atanasoff, namun kebanyakan orang masih menganggap ENIAC sebagai komputer digital pertama. Mungkin ini disebabkan karena persengketaan itu kalah pamor dibandingkan kasus Watergate yang melibatkan Presiden Nixon. ABC tetap tak banyak dikenal hingga Atanasoff tutup usia pada 15 Juni 1995.


Asal Usul Komputer

Sejarah komputer berawal dari abakus atau sempoa, yang sudah ada di Cina abad VI SM, dan kawasan Mediterania di masa Yunani dan Romawi kuno. Namun, perkembangannya seakan terhenti sampai saat Wilhelm Shickard, teman astronom Johannes Keppler, menemukan kalkulator mekanik pertama di Jerman (1623). Sembilan belas tahun kemudian, ilmuwan Prancis Blaise Pascal (1623-1662) mengukir langkah baru dengan kalkulator otomatis delapan kolom digit, yang baru bisa mengoperasikan penjumlahan dan pengurangan. Tiga puluh tahun kemudian alat ini dikembangkan lagi untuk pembagian dan perkalian oleh matematikus Jerman Gottfried Wilhelm Von Leibniz (1646-1716). Ia juga menyembangkan sistem binari, yang belakangan amat berperan dalam pengembangan cara berpikir dan bahasa komputer. Untung tahun 1801 penenun Prancis Joseph Marie Jacquard (1752-1834) menemukan alat tenun Jacquard yang bekerja sesuai kode perintah berupa lubang-lubang di punched card. Jarum akan lolos jika mendapati lubang, tapi tak bisa mengaitkan benang bila permukaan kartu rapat. Alat itu mengilhami penemu dan matematikus Inggris, Charles Babbage (1792- 1871), untuk mengembangkan komputer mekanis atau mesin analitis yang punya semua elemen dasar komputer otomatis. Tapi, proyeknya macet karena tak ada onderdil yang pas. Lagi pula ia kekurangan dana. Tahun 1930 Vannevar Bush, insinyur listrik AS, meyembangkan mesin untuk menyelesaikan persamaan diferensial. Mesin ini dianggap komputer analog yang andal. Sementara itu baru 14 tahun kemudian, komputer digital dalam bentuk awalnya berhasil di rancang oleh Howard Aiken, profesor di Harvart University, AS. Mark I, begitu namanya, bisa melakukan tiga penjumlahan per detik. University of Pennsylvania tak mau kalah. Dua tahun kemudian dua insinyurnya, J Presper Eckert, JR dan John William Mauchlay, membangun komputer digital elektronik atau Electronic Numerical Integrator And Computer (ENIAC). Mesin berbobot lebih dari 27 ton itu butuh ruangan 140 meter persegi. Untuk beroperasi di perlukan listrik 150 kilowatt, setara dengan pasokan listrik untuk kompleks kecil berisi 65 unit rumah menengah. Komputer yang sebesar rumah ini 1.000 kali jauh lebih cepat daripada Mark I. Ia bisa melakukan 5.000 penjumlahan dan 1.000 perkalian per detik. Eckert dan Muchlay lalu bekerja sama dengan matematikus Amerika kelahiran Hungaria, John Von Neuman. Hasilnya, pada tahun 1951 mereka merancang Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC), yang mempengaruhi desain komputer generasi berikutnya. Di tahun itu pula, mereka membangun komputer yang lebih maju, Universal Automatic Computer (UNIVAC), yang jadi komputer komersil pertama. Berkat temuan transistor tahun 1947, muncul komputer yang sepenuhnya bertransistor karya insinyur Amerika, Seymour Cray tahun 1958. Namun temuan Integrated Circuit (IC) tahun 1960-an menyebabkan revolusi dari kapasitas kerja dan ukurannya. Karena mampu menyimpan ribuan transistor dalam secuil chip silikon, IC memungkinkan bentuk komputer jadi ringkas dengan main frame berkecepatan tinggi dan kapasitas memori besar. Para pembuat mikroprosessor berlomba memasuki kecepatan pemroses data dalam giga (GHz).Misalnya Athlon dari AMD, Pentium III dan Pentium IV. Perkembangan komputer makin lekat dengan kehidupan manusia saat di temukan komuter pribadi (PC) buatan Altair (1975).Cuma baru tahun 1977, ketika dua pelajar Amerika, Steven P. Jobs dan Stephen G. Wozniak, mendirikan Apple Computer Company, lahirlah PC Apple II dengan harga terjangkau. Akhirnya Personal Computer (PC) berkembang seperti sekarang ini. Banyak program yang menyertainya, apalagi ditemukannya pemprograman berbasis windows, lebih memudahkan pengguna komputer.

Service Komputer

Service Komputer, Laptop, PC, Printer, Networking, Maintenance, Warnet Online
Service Komputer, Laptop, Networking, Warnet  Instal ulang, error, hang, lambat, ngelag, kena virus, upgrade, install program Aplikasi / game Online, backup data, reparasi recovery data dan restore data, perakitan dan instalasi computer, instalasi jaringan, reset printer dan perawatan komputer.
untuk warnet, personal, perusahaan, industrial, kantor, sekolah, dan Anda.

…..
Harga boleh bersaing……


Hubungi Kami :             
TRIJAYANET
0877.2320.5183 ( XL)
Jl. Pangeran Muhamad No.1 (Bunderan Cigasong, samping Alfamart Cigasong)